Langsung ke konten utama

REKAYASA ALAT BANTU ARC DEGREE DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES BELAJAR PRAKTEK CRANIUM

ABSTRAK

Heri Kuswoyo, Shinta Gunawati S, Mahfud Edy W


Latar Belakang. Proses belajar praktek di
laboratorium khususnya pemeriksaan teknik
radiografi cranium (kepala) saat ini menggunakan
alat bantu berupa gabus penyudutan yang terpisah
antara sudut yang satu dan yang lain. Dalam praktik
meletakkan sudut landmark pedoman pada phantom,
mahasiswa masih terkendala, hal ini membuat
kualitas hasil tidak maksimal. Untuk itu penelitian
ini mencoba merancang suatu alat bantu praktikum
dalam pemeriksaan teknik radiografi cranium yang
bersifat praktis, obyektif dan tepat guna, sehingga
dapat membantu mahasiswa menghasilkan gambaran
radiografi yang optimal.
Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah
instruktur di laboratorium Jurusan Teknik
Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik
Kesehatan Jakarta 2. Proses penelitian ini diawali
dengan membuat alat bantu pemeriksaan teknik
radiografi cranium yang dinamakan alat bantu Arc
degree, selanjutnya alat bantu tersebut diuji cobakan
oleh instrukstur dan kemudian dilakukan wawancara
mendalam untuk mengevaluasi alat bantu tersebut.
Hasil. Alat bantu Arc degree dimodifikasi dari
headset dengan lingkaran di kanan dan kiri bagian
telinga. Lingkaran di samping telinga terdapat busur
derajat melingkar disertai jarum penunjuk yang dapat
mewakili garis imajiner landmark dari cranium
sehingga mampu memberikan gambaran garis
imajiner. Hasil penelitian diperoleh berbagai
masukan untuk perbaikan alat bantu praktikum ini,
antara lain dari aspek desain dan unjuk kerja,
kemudahan pengoperasian dan peningkatan
kemanfaatan alat bantu praktik.
Kesimpulan. Masih didapatkan kekurangan dalam
rancangan alat bantu Arc degree ini, sehingga
diperlukan pengembangan selanjutnya guna
penyempurnaan alat bantu tersebut.
Kata Kunci : alat bantu praktikum, teknik radiografi,
cranium

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PLEURAL EFFUSION INDEX

Efusi pleura  merupakan suatu akumulasi cairan yang abnormal didalam kavum pleura yang disebabkan karena adanya gangguan homeostatik berupa adanya produksi cairan yang berlebihan atau karena adanya penurunan absorbsi cairan mediastinum. Insiden terjadinya efusi pleura sulit untuk ditentukan karena banyaknya etiologi penyakit yang menyebabkan kelainan tersebut Diagnosis efusi pleura secara radiologis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan foto toraks, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan Computed Tomography scan (CT scan) dan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Foto toraks dan ultrasonografi merupakan sarana pemeriksaan radiologi yang sederhana dan praktis untuk memperlihatkan efusi pleura dan sarana pemeriksaan ini hampir dapat dijumpai disetiap rumah sakit, sedangkan CT scan dan MRI merupakan pemeriksaan yang akurasinya tinggi dalam menilai efusi pleura namun tidak semua rumah sakit memiliki sarana pemeriksaan  ini.

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post...

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·     ...