Langsung ke konten utama

Teknik Radiografi Ribs / costae

Teknik Radiografi Ribs/Costae
Teknik Radiografi Costae Proyeksi  PA

Teknik Radiografi Ribs/Costae merupakan bagian pemeriksaan tulang rangka dada atau biasa disebut rongga Thorax. Ribs Costae merupakan tulang penyusun rongga thorax dan collumna vertebarlis 1 - 12. 
Indikasi dilakukan pemeriksaan ini adalah trauma costae tentunya sehingga mengakibatkan fraktur costae, bisa juga disebabkan oleh massa atau tumor sehinnga menyebabkan pendesakan costae itu sendiri intercostae, osteomyelitis/radang dsb.

Prosedure pemeriksaan.

Persiapan pasien
Pemeriksaan ribs costae tidak ada persiapan khusus terhadap pasien, Pasien hanya melepas benda-benda yang bersifat logam yang akan mengganggu hasil gambaran radiografi dari ribs/costae. Benda-benda logam yang mengganggu sekitar rongga thorax atau costae adalah kalung yang melingkar, kancing BH yang bersifat logam. Sehingga pasien harus menggunakan baju pasien.
Selama pasien mengganti baju di ruang ganti baju, sebaiknya radiografer mengatur faktor eksposi yang tepat, Nah dalam penggunaan faktor eksposi ini ada dua pilihan, yaitu pilihan pertama dengan menggunakan faktor eksposi yang biasa atau dalam pemeriksaan thorax biasa, yang kedua menggunakan high KV teknik. Mengapa menggunakan high KV teknik karena selain costae berada dalam area organ pernafasan yang kecenderungan dapat mengakibatkan unsharpness movement atau ketidak tajaman akibat pergerakan, Tetapi juga pemeriksaan costae merupakan pemeriksaan tulang keras sehingga memerlukan detil yang cukup, Oke.... Untuk high KV teknik kita perlu menggunakan Grid ya, atau lisholm, bucky. 

Persiapan Alat.
-Pesawat X -ray 
-Kaset 35 x 35 cm,atau 35 x 43 cm, 30 x 40 cm (Tergantung kebutuhan / besar pasien )
-Grid sesuai besar kaset yang digunakan.
-Marker
-Hanger jika tidak menggunakan CR

Positioning
 Posisi Pasien
 Pasien Erect atau berdiri menghadap bucky wall stand atau kaset, Bisa juga prone tergantung kondisi  pasien,

Posisi Obyek

Oke sebelum ke posisi obyek kita amati terlebih dahulu anatomi obyek yang akan kita periksa, mohon di hayati dan di mengerti baik baik ya.





Kita Lanjutkan posisi obyek
_Dagu diletakkan pada chin rest di atas kaset.
_Dada menempel pada kaset atau bucky wall stand (jangan ada space)
_MSP (Mid Sagital plane tubuh) tepat di pertengahan bucky wall stand jika berdiri atau pertengahan meja pemeriksaan jika pasien prone/telungkup.
_Bahu horisontal lurus jika pasien berdiri dengan kedua kaki bertumpu dan transversal pada bidang yang sama jika pasien supine.
_Kedua tangan dengan siku fleksi atau ditekuk dengan bertolak pinggang dengan punggung tangan menempel di pinggang. (ini dimaksudkan agar skapula terbuka ke arah lateral sehingga tidak menutupi sebagianmedial costae kanan dan kiri obyek yang akan di foto).

CR / Central Ray : Central ray Horisontal tegak lurus jika pasien berdiri
                               Central ray Vertikal tegak lurus jika pasien telungkup atau prone

Central Point : Central poin setinggi thorakal VII (menentukan central point ribs costae atau thorax, yaitu dengan melihat cervical VII pada postero_inferior leher yang dapat dipalpasi paling menonjol, adalah vertebrae prominens ditarik keinferior 8_10 cm, nah di situ adalah Thoracal ke VII).

FFD ; 100 cm
Kriteria evaluasi.
 Tulang-tulang iga I – X jelas diatas diafrgama untu tulang-tulang iga diatas diafragma
 Tulang-tulang iga ke VII smapi XII jelas dibawah diafrgama

Kriteria evaluasi lebih lengkapnya bisa imel ke saya untuk lebih jelasnya, dan bagaimana menentukan apakah hasil radiografi ribs costae simetris atau tidak. bisa di kolom komentar atau
Imel ke anakgajahdemak@gmail.com
Terima kasih/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post