Langsung ke konten utama

PLEURAL EFFUSION INDEX

Efusi pleura merupakan suatu akumulasi cairan yang abnormal didalam kavum pleura yang disebabkan karena adanya gangguan homeostatik berupa adanya produksi cairan yang berlebihan atau karena adanya penurunan absorbsi cairan mediastinum. Insiden terjadinya efusi pleura sulit untuk ditentukan karena banyaknya etiologi penyakit yang menyebabkan kelainan tersebut
Diagnosis efusi pleura secara radiologis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan foto toraks, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan Computed Tomography scan (CT scan) dan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Foto toraks dan ultrasonografi merupakan sarana pemeriksaan radiologi yang sederhana dan praktis untuk memperlihatkan efusi pleura dan sarana pemeriksaan ini hampir dapat dijumpai disetiap rumah sakit, sedangkan CT scan dan MRI merupakan pemeriksaan yang akurasinya tinggi dalam menilai efusi pleura namun tidak semua rumah sakit memiliki sarana pemeriksaan  ini.
 Para klinisi umumnya akan meminta foto toraks dengan posisi tegak untuk menentukan tindakan torakosintesis pada pasien dengan efusi pleura. Namun pada keadaan tertentu yaitu pasien-pasien dengan keadaan kritis, pasien yang tidak dapat diimobilisasi, bayi serta anak dengan penyakit yang dapat menyebabkan efusi pleura dimana foto toraks tegak ataupun lateral decubitus tidak dapat dibuat, maka terpaksa hanya dilakukan foto toraks posisi supine. Gambaran efusi pleura pada foto toraks posisi supine ini berbeda dengan foto toraks posisi tegak ataupun lateral decubitus sehingga diperlukan ketelitian dan kecermatan  dalam mendiagnosis dan keadaan ini dapat menyulitkan klinisi dalam menentukan pengelolaan selanjutnya terhadap pasien tersebut.
Pleural effusion index adalah perbandingan antara tebal maksimal efusi pleura dan lebar maksimal hemitoraks yang didapatkan dari pemeriksaan foto toraks posisi RLD/LLD. Penilaian pleural effusion index (PEI) dapat digunakan sebagai prediktor beratnya DBD, berperan dalam menentukan skor kebocoran vaskular (SKV), dan merupakan faktor risiko terjadinya mortalitas pada DSS. Pengukuran PEI menimbulkan efek radiasi dan sulit dilakukan pada pasien yang tidak dapat dimobilisasi. 
Pemeriksaan ultrasonografi toraks mempunyai reliabilitas lebih baik untuk mendiagnosis efusi pleura, tidak menimbulkan efek radiasi, bersifat portable, dan dapat dilakukan pada pasien dengan posisi supine. Melalui pemeriksaan ultrasonografi juga dapat diketahui estimasi volume efusi pleura, salah satunya dengan mengukur jarak interpleura pada posisi supine.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post