Langsung ke konten utama

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi merupakan salah satu jurusan dari tujuh jurusan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II. Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi merupakan pendidikan vocational yang dimiliki Kementrian Kesehatan, di Indonesia hanya ada 3 Jurusan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi yang berada di bawah kemenkes yaitu di semarang, purwokerto dan Jakarta.

Sejarah Singkat Institusi Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi
Pada awalnya berdirinya bernama ASRO(Akademi Sekolah Asisten Rontgen), yaitu pada tahun 1952, kemudian pada bulan januari 1970 berdasarkan SK Menkes No. 041/I-AU/B-V/70, berubah menjadi Akadei Penata Rontgen(APRO), kemudian pada bulan Pebruari 1991  berdasarkan SK Menkes Nomor: 095/Menkes/SK/II/1991 berubah menjadi PAM.RAD(Penata Ahli Madya Radiodiagnostik dan Radioterapi)
Selanjutnya pada bulan Juli 1983 berdasarkan SK Menkes Nomor: 095/Menkes/SK/VII/1993 berubah menjadi AJurusan TRO (Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi). Pada Tanggal 16 April 2001 berubah menjadi Politeknik Kesehatan Jakarta II dengan SK Menkes No. 298/MENKES-Kesos/SK/IV/2001, dengan nama Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.
Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Polekkes Kemenkes Jakarta II mempunyai dua program pendidikan yaitu Program Diploma III dan Program Diploma IV Teknik Radiologi dengan 4 Peminatan yakni : CT-Scan, MRI, USG, dan Teknik Radioterapi.

Tujuan
Mendidik peserta didik melalui proses belajar mengajar dengan suatu dalam usaha mempersiapkan tenaga Ahli Madya Radiodiagnostik dan Radioterapi yang menghayati dan mengamalkan Pancasila, kreatif, dinamis, yang tercermin dalam pengetahuan ketrampilan serta sikap.



Program Studi Diploma IV

Visi
Menjadi Program Studi D4 Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Unggulan di tingkat Nasional dan berwawasan Internasional tahun 2018.

Misi
1) Menghasilkan lulusan yang profesional dalam pelayanan radiologi imejing.
2) Mengembangkan ilmu teknologi radiologi imejing berkelanjutan.3) Berkontribusi dan berinteraksi di tingkat nasional maupun internasional dalam bidang          teknologi radiologi imejing.

Nilai-nilai
Integritas, berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.Profesional, bekerja tepat, cerdas, dan tuntas atas dasar visi, pengetahuan, prosedur dan kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab.Terbaik, senantiasa siap melayani dengan unggul sesuai standar dan mandiri untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing dan berwawasan internasional.Komitmen , selalu bertanggung jawab, disiplin, serta berpikir dan bersikap positif dalam melakukan pekerjaan. Sinergi, melakukan hubungan sosial dengan mengedepankan kerjasama yang utuh dan kompak dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronasi, dan sinergitas.(IPTEKS)

MOTTO“Bersama Membangun Generasi Sehat, Cerdas, Berkualitas dan Berbudaya” SATUKAN VISI, TINGKATKAN MUTU, KITA BERKARYA
1) Untuk Program D-III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi  :  Menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan :
Radiografi alat gerak atas
Radiografi alat gerak bawah
Radiografi dada/thorak
Radiografi abdomen
Radiografi pelvis
Radiografi tulang belaka
Radiografi tulang wajah
Radiografi bone survey
Radiografi gigi geligi dan panoramic
Radiografi pernafasan/traktus respiratori
Radiografi saluran pencernaan/traktus digestivus
Radiografi saluran perkencingan/traktus urinarius
Radiografi sistem reproduksi/traktus genitalia
Radiografi sistem persarafan/traktus neurologi
Radiografi sistem hormon/traktus billiaris
Radiografi sistem pembuluh darah arteri/arteriografi
Radiografi sistem pembuluh darah vena/venografi
Upaya proteksi radiasi.
Quality assurance dan quality control  (QA/QC)
2) Untuk Program D-IV Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi  :  Menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan :

     Radiografi Konvensional, Intervensional dan modalitas imejing lainnya seperti CT.Scan, MRI, USG,  Radioterapi, dan Kedokteran Nuklir




http://www.poltekkesjkt2.ac.id/

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post