Langsung ke konten utama

QC mamografi (QUALITY CONTROLE)

          Adalah bagian dari quality assurance yang menitik beratkan aktifitas programnya pada teknik-teknik yang diperlukan bagi pengawasan, penjagaan dan perawatan peralatan radiology (Pesawat sinar X).
3 Langkah yang diperlukan untuk suatu program QC.
  1. Uji penerimaan pesawat / uji fungsi awal
      Apakah pesawat yang telah dibeli memiliki kinerja sesuai dengan    spesifikasi
      pabrik yang telah mereka rekomendasikan dengan standar nasional atau
      internasional.Pemantauan kinerja rutin
Dilakukan pemantauan secara periodic yang bersifat harian, mingguan bulanan.



  1. Perbaikan (maintenance)
Kinerja komponen peralatan telah melampaui rekomendasi standar yang dianjurkan.misalnya Tabung sinar X.
Upaya penggantian komponen peralatan harus dilakukan demi menjaga keselamatan/ perlindungan dan menjamin mutu bagi pengguna jasa atau bagi
Petugas pelaksana.
Kualitas imaging mammografi ditentukan oleh
-    Sensitifitas film dengan alat Densitometer
Sensitifitas film yaitu mengukur karakteristik respon film terhadap radiasi baik cahaya tampak atau sinar X
Manfaatnya- dapat menilai kontras film,dapat menilai speed film, membandingkan film satu dengan yang lain,dan dapat mengetes cairan developer.
-         Kaset
Merupakan wadah yang kedap cahaya tampak dan  untuk menempatkan film diantara insifying screen. Kaset memiliki berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
Kaset mudah cedera dan mengakibatkan kebocoran, oleh sebab harus selalu diperiksa dan dibersihkan secara teratur dengan frekuensi harian,mingguan atau bulanan.
-         Screen film
Intensifying screen terbuat dari bahanflouresen yang memancarkan cahaya tampak bila terkena radiasi sehingga dapat menghitamkan film. Kaset yang baik harus sesuai dengan sepasang intensifying screen. IS yang sudah lama mudah cedera, dan benda asing pada permukaan screen dapat memberikan artefak pada film. Screen harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur dengan frekuensi tiap mingguan,bulanan atau setiap perbaikan fisik terhadap kaset (bila diperlukan).
-         Generator performance (KV, mA linearity, Waktu eksposi)
Generator adalah satu  elemen dari system pembangkit sinar X Keluaran sinar X dari tabung sinar X sangat dipengaruhi oleh parameter teknis antara lain kualitas tegangan suplai KV, MA dan Waktu.
a)      Uji akurasi KVp
Voltage tabung sinar X mempunyai efek yang signifikan terhadap kualitas gambar  dan juga dosis radiasi kepada pasien.Oleh karena itu pemilihan KV pada meja kontrol seharusnya mamproduksi output KVp dengan tingkat energi radiasi sinar X yang proporsional. Variasi perbedaan setting KVp kualitas berkas sinar X masih diperkenankan ± 4 Kvp dari nilai sesungguhnya.
Pengujian ini dapat dilakukan dengan alat KVp meter digital multi function
 (QC Equipment)
b)      Uji linearitas mA
mA selector pada generator sinar X digunakan untuk mengatur temperatur filamen tabung sinar X, sepanjang waktu eksposi. Lebih penting lagi mA selector menentukan kuantitas sinar X yang terjadi dalam suatu berkas sinar.
Output radiasi seharusnya adalah sama sepanjang KVp yang digunakan pada posisi konstan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan mA meter digital multi function. (QC Equipment)
a)      Uji waktu eksposi
Waktu eksposi secara langsung mempengaruhi kuantitas keseluruhan dari radiasi sinar X yang keluara dari tabung , dan dosis radiasi yang diterima pasien . Cara termudah untuk mengukur akurasi nilai waktu eksposi dengan menggunakan alat timer digital (multi function meter), namun demikian bila fasilitas radiology tidak memiliki peralatan ini, dengan alat Spinning top devices (manual). QC Equipment.
Gambar mammografi yang bagus
1 dapat memperlihatkan kontras dan detil yang tajam Yaitu dapat membedakan antara lesi dengan jaringan sekitar payudara.
2 Musculus pectoralis mayor jelas terlihat
3 Bagian superior dan inferior tidak terpotong
4 Seluruh gambaran mammogram jelas terlihat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post