Paru-paru merupakan salah satu
organ terbesar dan utama dalam menyusun sistem pernafasan manusia. Paru-paru
terletak di dalam rongga dada manusia dan terbagi atas dua bagian yaitu paru
kanan dan paru kiri. Paru-paru memiliki
fungsi yang vital bagi tubuh manusia, Kelainan anatomi maupun fisiologi pada
organ ini dapat mengganggu keseimbangan sistem pernafasan manusia. Pembuluh
darah arteri pada paru merupakan salah satu bagian dari organ paru-paru yang
mungkin mengalami gangguan fungsi maupun anatominya.
Dengan adanya tindakan
pemeriksaan angiografi, maka memungkinkan untuk mengetahui kelainan fungsi
maupun anatomi dari pembuluh darah. Begitu pula dengan pembuluh darah arteri,
tindakan angiografi pada pembuluh darah arteri disebut sebagai arteriografi
pulmonari. Untuk mengetahui dan mendalami tindakan dan teknik radiografi ateriografi
pulmonari ini, dalam makalah ini akan dibahas mengenai teknik dan tindakan pemeriksaan
arteriografi pulmonalis.
Anatomi
Paru-paru merupakan salah satu organ terbesar dan utama dalam menyusun
sitem pernafasan manusia. Paru-paru terletak di dalam rongga dada manusia dan
terbagi atas dua bagian yaitu paru kanan (terdiri atas 3 lobus) dan paru kiri
(2 lobus), kedua bagian paru ini dipisahkan oleh rongga mediastinum dimana
terdapat jantung, esofagus, pembuluh darah jantung, kelenjar timus dan
organ-organ lainnya.
Paru-paru berbentuk semi kerucut dengan apex paru di bagian atas yang letaknya
lebih tinggi dari tulang klavikula dan terlihat mengapit vertebrae
thoracalis1-2. Bagian bawah organ paru berada di atas diafragma, ujung sisi
lateral organ paru pada sinus costophrenicus kiri dan kanan, sedang ujung sisi
medialnya pada sinus cardiophrenicus kiri dan kanan. Permukaan anterior dan
posterior organ paru dilapisi oleh otot-otot tulang iga sehingga organ-organ
ini terlindung dengan baik.
Pembuluh darah yang mensuplai darah ke paru-paru tersusun atas arteri
pulmonalis utama yang berasal dari ventrikel kanan bercabang menjadi 2 yaitu
arteri pulmonalis kanan dan kiri. Arteri pulmonalis kanan dan kiri kemudian
bercabang lagi menjadi arteri-arteri bronchialis dan arteri-arteri bronchialis
mimiliki cabang-cabang kecil yang disebut kapiler-kapiler arteri pulmonal.
Sedangkan, pembuluh darah yang mengangkut darah dari paru-paru tersusun
atas kapiler-kapiler vena pulmonal dilanjutkan ke vena-vena bronchialis lalu
menuju ke vena pulmonalis kiri dan kanan yang berujung pada vena pulmonalis
utama yang terhubung langsung ke atrium kiri dari jantung.
Fisiologi
Paru-paru berperan dalam peredaran darah kecil di dalam
tubuh manusia. Sistem peredaran darah kecil yang terjadi melalui proses sebagai
berikut :
- Darah yang mengangkut karbondioksida dari seluruh tubuh masuk
ke dalam atrium kanan lalu dipompa ke ventikel kanan. Darah dari ventrikel
kanan ini dipompa lagi ke arteri pulmonalis utama lalu terus ke arteri
pulmonalis kiri dan kanan. Darah dari arteri pulmonalis kanan dan kiri
dialirkan ke arteri-arteri bronchialis
yang berujung pada kapiler-kapiler arteri pulmonalis yang mengitari
alveoli-alveoli paru. Disini darah melepaskan karbondioksida dan mengikat
oksigen.
- Darah yang banyak mengandung oksigen masuk kedalam
kapiler-kapiler vena pulmonalis yang kemudian diangkut melalui vena-vena
bronchialis masuk ke vena pulmonalis kiri dan kanan menuju ke vena
pulmonalis utama, kemudian darah dengan kandungan oksigen yang tinggi ini
masuk ke atrium kiri lalu ke ventrikel kiri yang kemudian akan dipompa ke
seluruh tubuh oleh jantung.
2.4 Indikasi
dan Kontraindikasi
Patologi pada pembuluh darah paru merupakan indikasi pemeriksaan untuk
dilakukannya tindakan arteriografi pulmonari. Adapun indikasi pemeriksaan yang
terjadi pada pembuluh darah paru :
a) Arteriovenous Malformation
b) Embolisasi pada Arteri
Pulmonari
c) Stenosis
d) Occlusion
e) Aneurisme
f) Cloth
g) Penimbunan lemak pada dinding pembuluh arteri
Kontra indikasi pada pemeriksaan ini
:
a) Cardiac Arrhythmia
b) Cardiac Arres
c) Sensitif terhadap kontras media
2.5
Alat dan Bahan
Ø Pesawat sinar – x yang dilengkapi fluoroscopy
Ø Film changer
Ø EKG
Ø Format manometer untuk mengikuti tekanan yang
harus dilakukan
Ø Handscoen
Ø Spuit
Ø Kain kasa
Ø Apron
Ø Kateter
Ø Canule
Ø Spuit
Ø Guide wire
Ø Skin Cleanser
Ø Obat-obat anastesi
Ø Ampul Contrast Media
Ø Dispossible needle
Ø Antiseptik
Ø Obat-obat emergensi : obat anti alergi dan
oksigen
2.6 Prosedur
Pemeriksaan
Persiapan
Pemeriksaan : Persiapan Pasien
§
Penentuan
gas darah
§
Elektrokardiogram
§
Rontgen
dada
§
Inhalasi
dan perfusi paru
§
Pasien
Puasa 6 jam sebelum pemeriksaan
Pemasukan kontras
media : Didahului dengan pemasukan kateter secara inpasif
1. Lakukan tindakan inpasif pada
daerah vena axilaris atau vena femoralis. Masukkan canul melalui pembuluh darah
tersebut menuju ke atrium kanan terus melewati katup trikuspidalis hingga mencapai
ventrikel kanan dan cabang besar dari arteri pulmonalis
- Untuk
mengetahui apakah canul sudah mencapai erteri pulmonalis utama, kemudian
sedot apakah ada darah yang tersedot. Jika ada, canul sudah sampai di
pembuluh darah arteri.
- Miringkan
Canul sebesar 45 derajat untuk mempermudah pemasukkan kateter.
4. Masukkan guide wire secara perlahan hingga melewati
pembuluh darah yang mengalami patologis.
5. Tarik Canul secara perlahan.
6. Masukkan Kateter melalui guide wire sampai ujung
kateter sejajar dengan unjung guide wire.
7. Cabut gide wire dari pembuluh darah secara
perlahan.
8. Masukkan contrast melalui kateter yang telah
terpasang.
Kontras media dengan volume 50-60 ml diberikan
saat kateter berada dalam arteri pulmonalis utama. Lalu 30-40 ml diberikan saat
kateter memasuki arteri pulmonalis kiri/kanan. Kontras media untuk bagian lobus
cukup menggunakan 15-20 ml.
9. Setelah prosedur diagnostik selesai dan
diperoleh gambaran dari arteri pulmonalis. Kontras media diaspirasi dan kateter
ditarik keluar. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan untuk memperbaiki keadaan
umum pasien.
Prosedur
diagnostik : pemeriksaan radiogram dengan kontras media.
Komentar
Posting Komentar