Langsung ke konten utama

Radiobilogi

Radiobilogi

Pada tahun 1906, dua ilmuwan yang berasal dari Perancis, Bergonie dan Tribondeau, mengungkapkan teori dan mengamati tingkat radiosensitifitas jaringan yang merupakan fungsi dari keadaan metabolisme jaringan yang diradiasi. Hal ini kemudian dikenal sebagai hukum Bergonie dan Tribondeau dan telah diverifikasi berkali-­kali. Pada dasarnya, hukum ini menyatakan bahwa radiosensitifitas dari jaringan bervariasi tergantung dari tingkat kematangan dan metabolism selnya


Hukum ini menarik sebagai catatan sejarah dalam pengembangan radiasi. la telah menghasilkan beberapa aplikasi di bidang onkologi radiasi. Dalam pencitraan diagnostik, hukum ini berfungsi untuk mengingatkan kita bahwa janin jauh lebih sensitif terhadap paparan radiasi dibandingkan anak atau orang dewasa.
 
Pertanyaan:
Ketika tikus yang disinari dengan sinar-X 250 kVp, kematian akan terjadi pada saat dosis serapnya mencapai 650 rad (6,5 Gyt). Jika tikus serupa diradiasi dengan neutron cepat maka kematiannya akan terjadi pada 210 rad (2,1 Gyt). Berapa nilai RBE untuk neutron cepat?



Faktor fisika dan biologi mempengaruhi radiosensitivitas jaringan. Faktor fisika adalah LET, RBE, fraksinasi (dosis diberikan dalam waktu yang lama), dan protraksi (perpanjangan). Faktor biologi yang mempengaruhi radiosensitifitas adalah efek oksigen, efek yang berkaitan dengan usia, dan efek kesembuhan.

Buku
·         Radiobiology for the Radiologist, Fifth edition, Eric Hall, Lipincott Williams & Wilkins, 2000.
·         Advances in Medical Physics, Anthony B. Wolbarst, Robert G. Zamenhof, William R. Hendee, Medical Physics Publishing, 2006.
·         The Physics of Radiotherapy X rays and Electron, Peter Metcalfe, Tomas Kron, Peter Hoban, Medical Physics Publishing, 2007.
·         The Modern Technology of Radiation Oncology, A Compendium for Medical Physicists and Radiation Oncologists Volume I, Jacob Van Dyk, Editor, Medical Physics Publishing, 1999.
·         The Modern Technology of Radiation Oncology, A Compendium for Medical Physicists and Radiation Oncologists Volume II, Jacob Van Dyk, Editor, Medical Physics Publishing, 2005.
·         Medical Health Physics, David C. Medich, Christopher Martel, Editors, Medical Physics Publishing, 2006.

·         The Physics of Radiology, Fourth Edition, Harold Elford Johns, John Robert Cunningham, Charles C. Thomas Publisher, 1983.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post