Langsung ke konten utama

mammography

Mammae atau Payudara merupakan modifikasi kelenjar keringat yang mana pada manusia terdapat satu pasang yaitu mammae kanan dan mammae kiri. Pada wanita kelenjar tersebut berkembang menjadi susunan yang kompleks, sedangkan para pria kelenjar ini lazim disebut  payudara.  Fungsi utamanya adalah mensekrasi susu untuk nutrisi bayi yang baru lahir. (Cprice,  1995 :1140)
Payudara terletak pada bagian Anterior dada, yang dasarnya melekat pada bagian Muskulus Pektoralis dan tulang iga lalu meluas dari ketinggian Iga ketiga sampai ketujuh.  Payudara yang sudah dewasa berbentuk belahan yang sedikit salah bentuk (Payudara-Payudara bentuk Mangkok,  belahan atau kerucut,  seringkali khas rasial).

            Struktur Payudara terdiri dari jaringan Epitel,  Jaringan ikat dan jaringan lemak.  Dinding payudara bagaian luar dilapisi oleh lapisan kulit yang tipis,  dan bagian dalam dilapisi oleh lemak tebal yang akan berbatasan dengan Muskulus Pektoralis.  Pada puncak Payudara terdapat papilla mammae tingginya10-12 mm yang dikelilingi oleh Aerola mammae didekat dasar,  Papilla terdapat kelenjar Sebaseus yang berfungsi mengeluarkan zat lemak agar Papilla tetap lemas.

            Aerolala mammae mengandung pipil- pipil kecil yang mengandung Pigmen berwarna cokelat kehitaman.  Pada waktu hamil mammae akan berwarna hitam lagi,  dikarenakan mengalami Hiperpigmentasi. Pada bagian Parifer aerola ,  terdapat 10-15 tonjolan (kelenjar aerola kelenjar Mentgomery) yang tersusun dalam sebuah lingkaran.  Kelenjar-kelenjar  ini mengandung Apokrin, ekrin serta sebusae dan skretnya meningkat selama laktasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post