Langsung ke konten utama

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal

Menurut standar prosedur pemeriksaan radiografi konvensional,  Teknik radiografi yang biasanya dilakukan pada rongga sinus paranasal dalam mendiagnosa suatu kelainan yang diderita oleh pasien adalah proyeksi Water’s , Lateral dan PA Cadwell .

v  Proyeksi Water’s

n  Posisi Pasien
·         Tempatkan pasien pada  posisi menghadap grid vertikal
·         Tempatkan MSP tubuh sejajar dengan garis tengah kaset
·         Tempatkan lengan pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang yang sama

n  Posisi Objek
·         Ekstensikan leher pasien dan pertengahan kaset pada achantion
·         Letakkan dagu pada grid vertikal dan atur sehingga MSP tubuh tegak lurus dengan bidang film
·         Gunakan busur derajat sebagai pemandu, atur kepala sehingga garis orbitomeatal membentuk sudut 37o dengan bidang film. Sewaktu posisi diatur periksa bentuk tengkorak. Garis mentomeatal kira-kira tegak lurus terhadap bidang film
·         Kepala diimmobilisasikan
·         Minta pasien untuk menahan nafas pada saat eksposi.

n  Jarak Pemotretan (FFD)            :   90 cm.


n  Central Ray
Arahkan Central Ray tegak lurus terhadap film, dan diarahkan ke achantion untuk metode orisinil water’s. Untuk modifikasi buka mulut, CR menembus sinus sphenoidal dan melalui mulut yang terbuka (pada pasien).

n  Center Point

Atur Central Point tepat pada parieto occipital menembus acanthion.
n  Kriteria Gambar

Ø Tampak Sinus Maxillaris
Ø Tampak Fossa Nasalis
Ø Tampak Sinus Frontalis dan Sinus Ethmoidalis (distorsi).
Ø Jarak Batas Lateral Orbita dgn  batas lateral kepala kiri dan kanan sama (simetris).
Ø Petrous Ridge terproyeksi di bawah maxillaris
Ø Batas kolimasi sesuai dengan besarnya objek
Ø Marker L/R harus tampak 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post