Langsung ke konten utama

Transfusi RBC meningkatkan pengiriman oksigen serebral

Pertama terbit di: Critical Care Medicine.April, 2017

Tipe studi: Studi Kohort prospektif

Ukuran sampel: 52 pasien

Highlights: Penelitian ini menunjukkan bahwa transfusi RBC meningkatkan pengiriman oksigen serebral secara global dan terutama ke daerah rawan pada pasien perdarahan subarachnoid yang berisiko mengalami iskemia serebral tertunda di berbagai nilai hemoglobin.

Tujuan: Penyaluran oksigen yang terganggu karena berkurangnya aliran darah serebral adalah ciri khas iskemia serebral yang tertunda setelah pendarahan subarachnoid. Karena anemia mengurangi kandungan oksigen arteri, semakin mengancam pengiriman oksigen meningkatkan risiko infark serebral. Dengan demikian, perdarahan subarachnoid mungkin merupakan pengecualian penting untuk praktik transfusi restriktif saat ini, di mana meningkatkan hemoglobin dapat mengurangi risiko iskemia dalam organ yang mengalami hipoperfusi kritis. Dalam studi proof-of-principle fisiologis ini, kami menentukan apakah transfusi dapat meningkatkan pengiriman oksigen serebral, terutama di daerah otak yang rentan, dengan rentang nilai hemoglobin yang luas.

Desain: Studi prospektif yang mengukur aliran darah serebral dan fraksi ekstraksi oksigen menggunakan 15O-PET. Daerah otak yang rentan didefinisikan sebagai yang memiliki penyampaian oksigen awal kurang dari 4,5 mL / 100 g / menit.

Setting: fasilitas PET yang berada di dalam ICU Neurologi / Neurosurgery.

Pasien: Lima puluh dua pasien berisiko mengalami iskemia serebral tertunda setelah perdarahan subarachnoid aneurisma dengan hemoglobin 7-13 g / dL.

Intervensi: Transfusi satu unit sel darah merah lebih dari 1 jam.
Pengukuran dan Hasil Utama: Hemoglobin awal adalah 9,7 g / dL (kisaran, 6,9-12,9), dan aliran darah serebral adalah 43 ± 11 mL / 100 g / menit. Setelah transfusi, hemoglobin meningkat dari 9,6 ± 1,4 menjadi 10,8 ± 1,4 g / dL (12%; p <0,001) dan pengiriman oksigen dari 5,0 (kisaran interkuartil, 4,4-6,6) sampai 5,5 mL / 100 g / menit (kisaran interkuartil, 4,8 -7.0) (10%; p = 0,001); Responnya sebanding di kisaran nilai hemoglobin. Di daerah otak yang rentan, transfusi menghasilkan kenaikan oksigen yang lebih besar (16%) yang terkait dengan pengurangan fraksi ekstraksi oksigen, bebas dari kadar Hgb (p = 0,002 vs daerah normal).

Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa transfusi RBC meningkatkan pengiriman oksigen serebral secara global dan terutama ke daerah rawan pada pasien perdarahan subarachnoid yang berisiko mengalami iskemia serebral tertunda di berbagai nilai hemoglobin dan menunjukkan bahwa praktik transfusi yang ketat mungkin tidak sesuai pada populasi ini. Percobaan prospektif besar diperlukan untuk menentukan apakah manfaat fisiologis ini diterjemahkan ke dalam perbaikan klinis dan lebih besar daripada risiko transfusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI &amp; TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri &amp; RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post