Langsung ke konten utama

Vena cavografi inferior

Vena cavografi inferior

            Di dalam tubuh manusia terdapat system peredaran darah yang secara garis besar terbagi menjadi tiga yaitu system peredaran darah jantung, saluran limfe dan pembuluh darah. Pembuluh darah berfungsi sebagai system transportasi darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Pembuluh darah terbagi atas tiga bagian yaitu arteri, vena dan kapiler. Pembuluh darah vena dibagi menjadi dua yaitu vena cava superior dan vena cava inferior.  Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah pembuluh darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah yang dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2. Jika terjadi kelainan pada pembuluh darah seperti penyumbatan, penyempitan dan kelainan bawaan maka dapat mengganggu system transportasi darah, sehingga tubuh menjadi kekurangan suplai darah. Jika hal ini didiamkan terus-menerus maka akan menimbulkan akibat yang fatal bagi si penderita.

            Sebagai cabang ilmu kedokteran, radiologi berperan sebagai penunjang diagnosa yang dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan pada pembuluh darah vena cava inferior, seperti penyumbatan, penyempitan dan kelainan bawaan dengan menggunakan teknik vena cavografi inferior. Vena cavografi inferior adalah pemeriksaan radiography dari vena cava inferior dengan menggunakan kontras media. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperlihatkan ada atau tidaknya kelainan pada pembuluh darah vena cava inferior.  
 Venografi adalah pemeriksaan radiografi dari sistem vena dengan penyuntikkan kontras media positif. Vena Cavografi Inferior adalah pemeriksaan radiografi dari vena cava inferior dengan menggunakan kontras media. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperlihatkan ada atau tidaknya kelainan pada pembuluh darah vena cava inferior.  
2.2 Anatomi Fisiologi
Vena mengantarkan darah ke jantung. Dimulainya sebagai pembuluh darah kecil yang terbentuk dari penyatuan kapiler. Vena kecil-kecil ini bersatu menjadi vena lebih besar, mungkin juga membentuk batang vena yang makin mendekati jantung makin besar ukurannya. Vena lebih banyak dari pada arteri dan ukurannya pun lebih besar. Vena dalam atau vena komitan mendampingi arteri utama dan diberi nama sama dengan nama arterinya. Beberapa arteri mempunyai dua vena pendamping.
Inferior vena cava (IVC) dibentuk oleh pertemuan vena iliaka umum anterior tubuh L5. IVC ini naik di retroperitoneum, di sebelah kanan garis tengah. (Bagian atas perut adalah tertanam di permukaan posterior dari lobus kanan hati). Hal ini menguras lumbal, vena ginjal dan hati, dan pembuluh darah yang tepat gonad, adrenal, dan frenikus.  IVC menembus diafragma di sekitar tingkat T8 dan mengalir ke atrium kanan.
·      Indikasi
  Indikasi dilakukan pemeriksaan vena cavografi inferior antara lain :
a.  Edema, yang dikarenakan adanya infeksi pada vena cava inferior.
Pada umumnya edema berarti meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan    ekstravaskuler disertai dengan penimbunan cairan ini dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa. Dapat bersifat setempat atau umum. Dalam rongga pleura dan rongga pericard normal juga terdapat cairan sedikit, sekedar untuk membasahi lapisan permukaan. Dalam rongga pericard misalnya normal terdapat 5 – 25 ml cairan.
Faktor yang dapat berkontribusi pada pembentukan edema :
1.   Difasilitasi oleh peningkatan tekanan hidrostatik
2.  Mengurangi tekanan oncotic dalam pembuluh darah oleh peningkatan permeabilitas  dinding pembuluh darah seperti dalam peradangan atau oleh penyumbatan cairan izin melalui limpatik oleh perubahan dalam sifat mempertahankan air dari jaringan sendiri.
b.Trombosis
Trombus ialah suatu benda yang tersusun oleh dan dari unsur-unsur darah di dalam pembuluh darah atau jantung sewaktu masih hidup. Proses pembentukan trombus dinamai trombosis. Thrombus harus dibedakan dengan beku darah yang terjadi sesudah meninggal   
( postmortem clot ).
Trombus yang terbentuk dalam vena menimbulkan :
Statis darah
 Bendungan pasif
 Edema dan kadang-kadang nekrosis
c.Pelebaran Vena
           Varises dan aneurisma vena
d.Penyumbatan Vena
e.Gangguan Katup vena misalnya insufisiensi katup vena perforantes
f.Mengukur tekanan vena di tempat tempat tertentu
g.Penekanan vena oleh masa tumor ,misalnya tumor mediastinum

·         Kontra Indikasi
       a.    Penyakit jantung aktif
       b.    Myocardial Infarction ( Sebuah serangan jantung )
       c.    Alergi iodium (bahan kontras yang digunakan iodium)

3.2 Persiapan Pemeriksaan
·         Pasien diminta mengisi lembar persetujuan akan dilakukan pemeriksaan atau inform    concent.
·         Semua peralatan steril maupun non steril dipersiapkan.
·         Pasien diberi penjelasan mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan.

3.3 Alat dan Bahan
  Steril
·         Kateter polythene multiple 50 – 60 cm
·         Guide wire
·         Jarum punksi
·         Spuit ukuran 2 cc untuk skin test
·         Kassa dan sarung tangan steril.
·         Y connection (penghubung kateter)
·         Kain atau alas steril
  Unsteril
·         Bengkok
·         Korentang
·         Handuk
·         Kain kassa unsteril
·         Gergaji ampul
·         Betadine
·         Alkohol
·         Kontras media
·         Obat – obatan emergency



3.4 Prosedur Pemeriksaan
Sebuah  venogram vena cava inferior digunakan terutama  untuk menunjukan keberadaan thrombus atau penempatan vena cava inferior. Penginjeksian biasanya melalui sisi lubang catheteter multiple yang dimasukan melalui vena femoralis dan diposisikan pada vena iliaca atau aspek inferior dari vena cava inferior. Radiograf diperlukan untuk memperlihatkan opasifikasi pembuluh darah dari cateter ke atrium kanan. Penginjeksian 25 ml/detik untuk 50 ml volume total dan dilakukan foto seri 2 film perdetik untuk 4-8 detik. Eksposi pada saat tahan nafas setelah ekspirasi.
3.5 Venogram Tungkai Bawah
Venogram tungkai bawah merupakan hal yang umum dilakukan untuk melihat thrombosis
vena dalam kaki. Venogram ini biasanya dihasilkan dengan penyuntikan melalui sebuah needle yang ditempatkan langsung ke dalam vena superficialis pada kaki.
Prosedur pemeriksaan
  1.    Membuat radiograf dengan posisi pasien di atas sebuah meja miring pada posisi semi tegak  lurus pada sudut minimum 45 derajat bila memungkinkan.
  2.    Mulai mengambil gambaran radiograf pada bagian pergelangan kaki dan diteruskan dengan mengarahkan secara superior untuk meliputi vena cava inferior sebagai lanjutan injeksi.
 3.    Posisi tambahan diberikan pada saat melakukan floroskopi ,dan biasanya menghasilkan  proyeksi AP dengan kaki bagian dalam  dirotasi 30 derajat untuk mencakup keseluruhan daerah yang menjadi perhatian.
 4.    Lakukan proyeksi lateral pada pasien bila diperlukan.
 5.    Jika pengambilan film radiograf dilakukan dengan posisi pasien terlentang ,gunakan turniket pada proksimal pergelangan kaki dan lutut untuk memperkuat pengisian vena vena pada kaki.
 6.    Biasanya gambaran radiograf serial penyinaran dihasilkan dengan bucky tray  atau pengubah film terpisah 5 sampai 10 detik. Injeksi dapat dibuat dengan tangan ,atau sebuah injector otomatis  yang dapat diset untuk membawa 1 atau 2 ml/detik untuk  total injeksi 50-100ml.
Pada suatu prosedur angiografi ,metode yang tepat harus diikuti dan urutan pemfilman dan injeksi harus ditentukan pada konsultasi dengan dokter ahli. Sebagaimana  seluruh prosedur pembedahan dilakukan ,perawatan harus dilatih untuk memastikan bahwa teknik teknik steril diatur secara ketat. Posisi tepat terhadap pasien juga penting sehingga bagian bagian tubuh yang diinginkan akan cukup ditunjukan. Hal yang juga penting adalah bahwa kehati hatian dan kerjasama yang baik antara dokter ahli dan ahli radiograf dan pasien akan menghasilkan radiograf dengan jumlah informasi diagnostic maksimum.
3.6 Penempatan Filter (Penyaring) Pada Vena Cava inferior
                Proses pemindahan embolus pada kaki biasa dilakukan dengan pemeriksaan vena cava inferior dari sisi kanan hati dan disangkutkan pada arteri pulmonaris. Sebuah filter dapat ditempatkan secara percutan padavena cava inferior untuk menangkap sebuah embolus.
                Ide pertama untuk menangkap embolus sudah dimulai sejak tahun 1784 ,dan pembedahan pada bagian vena cava inferior pada tahun 1869. Prosedur ini dan prosedur pembedahan parsial tersebut memiliki kelemahan komplikasi yang tinggi ,tidak hanya dari proses pembedahan tetapi juga dari kemampuan pengaliran  vena dari anggota tubuh bawah.
                Teknologi kateterisasi dikembangkan dalam bentuk balon untuk vena cava inferior ,tetapi prosedur ini juga berakibat terjadinya komplikasi dari kemampuan pengaliran dari anggota tubuh bawah. Penyaringan pertama kali didesain untuk menangkap emboli pada vena cava pada tahun 1967 oleh Mobin –Uddin . Terdiri dari 6 logam yang digabung pada satu ujung untuk membentuk sebuah conical  yang kemudian ditutup oleh canopy plastic. Canopy plastic terlalu mahal dan sulit ,sehingga filter Mobbin Uddin ini tidak digunakan lama. Karena tusukan itu menyerupai sebuah paying terbuka ,penyaring vena cava pada semua tipe untuk beberapa tahun mengacu pada sebuah penyaring “filter payung”.
                Vena thrombosis anggota tubuh bagian bawah tidak membentuk pengindikasian untuk penempatan filter vena cava inferior. Normalnya ,pengobatan tentang kandungan darah diatur untuk mengubah vena thrombosis. Ketika terapi anti coagulant dikontraindikasikan karena hemoharging atau resiko hemorrhaging ,penempatan filter mungkin digunakan sebagai indikasi. Penempatan filter sendiri memiliki resiko,mereka mencapai thrombosis pada vein melalui filter yang dimasukan dan caval thrombosis ,tetapi resiko secara normal yang tidak mengancam hidup sesudah penempatan filter. Penting untuk dicatat bahwa penempatan filter vena cava inferior adalah tidak mengobati untuk kedalaman vena trombosis   pada kaki tetapi dipakai untuk mereduksi perubahan embolisme pulmonary.
                Pulmonary vena cava inferior tersedia dalam berbagai bentuk. Semua filter ini berbentuk cateter dan bentuknya fungsional. Pemasukan cateter melalui penutup pada ukuran 9-29 Fr. Filter membuat metal inert (lembam) dan didesain untuk penempatan permanen. Filter Kirmlay Greenfield disusun dalam 6 kaway topangan. Digabungkan pada aspek untuk menjadi bentuk conical. Masing masing topangan memiliki sangkutan pada ujung dinding dari vena kava. Filter Titanium Greenfield adalah modifikasi dari Kirmlay Green field yang dimasukan melalui sebuah venotomi kecil. Filter Vena Tech juga terdiri dari 6 logam penopang  membentuk kerucut ,tetapi masing masing ujung penopang dengan sebuahsisi jeruji yang parallel ke dinding vena cava. Sisi jeruji miliki kaitan untuk menahan filter pada tempatnya. Filter Gianturco Roehm Bird”s nest terdiri atas kawat yang tajam yang disangkutkan pada masing masing ujung oleh kawat topangan sangkutan berbentuk V. Filter Simon Nitinol disusun oleh kawat yang memiliki penyimpan thermal (suhu).  Alat ini sangat menyatu pada pemasukan ,untuk melengkapi pembedaan bentuk ketika ditempati pada sekitar  temperatur  tubuh pada vena cava. Secara inferior alat ini memiliki 6 kawat penopamg berbentuk kerucut  ,dan secara superior memiliki 7 rangkaian kawat yang saling terkait untuk tambahan . Beberapa  filter didesain untuk penempatan sementara . Mereka  memiliki sebuah sangkutan dasar yang melaluinya. Filter sementara lainnya dipakai dengan pemasukan cateter ,beberpa filter kateter harus diambil setelah 10 hari atau akan menjadi permanen pada vena cava endothelium.
                Filter secara percutan dimasukan melalui femoral .jugular ,atau vena cubiti ,atau balasannya untuk penempatan pada bagian vena cava inferior hanya inferior ke renal vein adalah penting untuk menghindari resiko renal vein thrombosis ,yang dapat dihasilkan jika vena cava mempengaruhi  ke level superior pada renal vein thrombus besar pada sebuah filter. Sebuah vena cavogram inferior  menggunakan teknik Seldinger ,yang biasanya diambil dari vena femoral kanan. Cavogram  vena inferior didefinisikan sebagai anatomi yang mencakup tingkat renal vein ,mendeterminasi diameter vena cava dan mengatur  keberadaan  thrombus .Sebuah filter dimasukan dari bagian jugular atau antecublial mendekati bagian yang diindikasikan jiak thrombus berada pada vena cava inferior. Diameter vena cava inferior  mempengaruhi pemilihan filter ,karena masing masing filter memilki diameter maksimum. Penempatan radiograf dihasilkan untuk mendokumentasikan lokasi dari filter tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post