Langsung ke konten utama

Jenis-Jenis Artefak dalam MRI

Artefak oleh Parameter
a. Phase Wrap / Aliasing
Anatomi/obyek di luar FoV terlipat ke dalam gambaran sesuai dengan arah Phase Encoding. Hal ini disebabkan oleh:
·                     Pemilihan Arah Phase Encodingyang tidak tepat
·                     FoV lebih kecildari besar obyek pada arah phase
Solusi:
·                     Gunakan Phase Oversampling
·                     Perbesar FoV pada arah Phase
·                     Ubah Arah Phase Encoding

·                     Gunakan Presaturation Band


b. Chemical Shift
Timbulnya gambaran-gambaran high signal (hyperintense) pada tendon karena perbedaan ikatan antar molekul atom H pada jaringan. Hal ini disebabkan oleh:
·                     Pemilihan Pita Bandwidth yang terlalu sempit.
Solusi:
·                     Ulangi pemeriksaan dengan menggunakan Bandwith yang lebih lebar, jika tidak hilang maka hal tersebut adalah keadaan patologis
·                     Untuk pemeriksaan yang sama Gunakan Bandwidth yang sama pada semua pasien untuk perbandingan

c. Black Boundry
Gambaran garis hitam yang membingkai organ. Pada pemeriksaan post contrast gambaran organ terlihat hiperintens. Hal ini disebabkan oleh:
·                     Pemilihan TE time yang terlalu Pendek
Solusi:
·                     Gunakan TE yang lebih panjang ( 4.5 ms, 9 ms atau 13.6 ms)
Catatan:
·                     Black boundary terkadang memberikan keuntungan dalam menilai morfologi organ pada kasus fatty liver, pemeriksaan adrenal dan ginjal (out phase)
d. Cross Talk
Gambaran garis hitam yang memotong / tampil di tengah gambaran. Hal ini disebabkan oleh: 
·                     Pengaturan / pengambilan irisan yang memotong satu sama lain dalam bidang FoV, sering terjadi pada pengambilan gambaran tranversal Lumbo-sacral
Solusi: 
·                     Atur perencanaan irisan agar tidak saling bersinggungan / memotong dalam bidang FoV
. Truncation Artifact
Gambaran garis garis halus dekat dengan tepi obyek. Hal ini disebabkan oleh:
·                     Undersamplingpada pemakaian frekuensi tinggi, misalnya menggunakan matrix frequency yang lebih kecil dari matrix phase
Solusi:
·                     Atur agar resolusi matrix pada arah frekuensi sesuai lebar FoV dan tidak lebih kecil dari matrix arah phase
Blurring Effect
Gambaran tidak tegas dan resolusi terlalu rendah. Hal ini disebabkan oleh:
·                     Penggunaan matrix yang lebar pada nilai FoV tertentu, misal 96 x 128 pada FoV 25 x 25 xm
Solusi:
·                     Atur agar matrix menjadi lebih rapat pada nilai FoV tertentu, misal 192 x 256 pada FoV 25 x 25 cm.
g. Partial Volume Averaging
Detail Gambaran organ tidak tampak walaupun terletak pada slice yang sama, terutama pada obyek-obyek kecil. Hal ini disebabkan oleh:
·                     Pemilihan Slice thickness yang terlalu tebal untuk memeriksa detail yang kecil, misalnya cranial nerves
Solusi:
·                     Gunakan slice yang tipis untuk memeriksa organ-organ yang kecil atau saat dibutuhkan detail tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post