Langsung ke konten utama

Teknik Radiografi Ribs/Costae

A.      Tujuan
Mengetahui tata cara foto rontgen Ribs proyeksi oblique PA serta mengidentifikasi Ribs dalam bentuk foto rontgen

B.     Dasar Teori
Judul buku : MERILL’S ATLAS OF RADIOGRAPHIC POSITIONS AND RADIOLOGIC PROCEDURES
Pengarang : Philip W. Ballinger



C.     Teknik Radiografi
1)   PA Oblique (LAO)
a)      Posisi pasien               :
a.       pasien diatur dengan posisi berdiri atau berbaring
b.      jika pasien tidak bias dikondisikan seperti posisi di atas, gunakan posisi tegak.  Pada posisi erect akan menampilkan gambaran costae yang terproyeksi di atas diafragma dan proyeksi recumbent untuk memperlihatkan costae bagian bawah
b)      Posisi obyek               :
a.       posisi tubuh 45o PA oblique.  Gunakan RAO/LAO, tempatkan pasien ke sisi tepi kaset
b.      jika pasien dalam posisi recumbent, instruksikan supaya berbarig dengan nyaman dimana tangan diletakkan di sisi tubuh serta lutut fleksi
c.       tubuh lurus sehingga longitudinal plane tergambar di tengah antara mid line dan lateral plane tubuh, di garis tengah grid
d.      pusatkan kaset di vertebrae thoracal VII dengan jarak 0,5 inci dengan batas atas shoulder untuk costae di atas diafragma, sedangkan untuk costae di bawah diafragma tempatkan kaset pada batas bawah spina iliaca posterior, dengan pusat sinar sejajar dengan vertebrae thoracal VII
e.       gunakan pelindung gonad
f.       eksposi dilakukan pada saat tahan napas setelah ekspirasi penuh untuk costae di bawah diafragman dan tahan napas setelah inspirasi penuh untuk costae di atas diafragma
2)   CP                                                : thoracal ketujuh
3)   CR                                    : horizontal tegak lurus
4)   FFD                                  : 180 cm
5)   Ukuran kaset                    : 35x35 cm
6)   Faktor eksposi      :
kV     : 60
mA    : 200
s         : 0,07
mAs   :14

D.    Indikasi Pemeriksaan
a)      Fraktur
b)      Fissure
c)      Corpus Alienum

d)     Kelainan patologis
Teknik Radiografi Panoramik 
Dasar Teori Pemeriksaan Panoramic
Pemeriksaan radiologi panoramic adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar x untuk menilai gigi-geligi secara keseluruhan. Pemeriksaan panoramic meliputi proyeksi: PA ERECT
·       Posisi pasien: Pasien diposisikan erect (berdiri) atau prone (duduk)
·       Posisi objek:
§   Atur kepala pasien masuk ke rangkaian pesawat sinar x  dengan dagu di letakan pada tatakan dengan kedua tangan berpegangan pada handle
§   Kemudian posisi kepala sedikit menunduk dengan garis OMBL membentuk garis lurus dan atur ketinggian alat
§  Mintalah pasien untuk menggigit bite block yang tersedia sehingga gigi atas dan bawah memiliki celah dan sejajar
§  Pasien di minta untuk meletakan lidah dilangit-langit untuk mengurangi udara
§    Aturlah landmark laser midsagital plane pada msp kepala
§ Atur sinar verikal bagian medial jika segaris caninus (gigi taring)  maka indikator landmark tekan tombol caninus.


§  Kemudian atur luas lapangan kolimasi dengan batas setinggi mata dan lakukan fiksasi kepala
§  Atur ketinggian bahu pasien agar tidak mengganggu perputaran tube
·       Kriteria gambar:
ü Pandangan gigi terlihat
ü Kedudukan rahang tidak berubah
ü Hasil gambaran simetris
ü Termaksuk tmj dan sinus
II. Indikasi:
Ø Kista rahang
Ø Tumor
Ø Fraktur
Ø Dislokasi TMJ
Ø Periodentic
     Kaset: Menggunakan kaset ukuran 15x30cm
     Faktor eksposi: Automatic
III. Anatomi
IV. Alat dan Bahan:
Ø Peswat Panoramic
Ø Kaset ukuran 15 cm x 30 cm
Ø Film ukuran 15 cm x 30 cm
Ø Labelling Film
Ø Sandbag
Ø Phantom kepala dan badan
Ø Automatic prosessing
V. Teknik Radiografi
·        Posisi pasien: Pasien diposisikan erect (berdiri), dengan kaki dimajukan selangkah dan dua tangan memegang pegangan yang tersedia pada pesawat.
·        Posisi objek:
1.     Posisikan kepala dalam keadaan tegak dan tidak boleh ada pergerakan selama eksposi.
2.     Agar tidak ada pergerakan pada kepala dapat digunakan dengan fiksasi kepala
·        Central point: Pada bagian caninus
·        Central ray: Msp tegak lurus vertikal

·        Faktor eksposi: kv: 70 mA:6,3 s:17,6
               





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post