Langsung ke konten utama

PEMERIKSAAN PELVIS PROYEKSI AP

PEMERIKSAAN PELVIS PROYEKSI AP



I. Tujuan Pemeriksaan
       Tujuan utama dari pemeriksan yang telah kami lakukan pada bagian pelvis adalah untuk
a. Menampakkan pelvis
b. Memperlihatkan fraktur, dislokasi, penyakit degeneratif dan lesi tulang
c. Mengetahui teknik pemeriksaan radiologi pelvis


II. Indikasi
        Pada pemeriksaan yang telah kami lakukan, kami menemukan sebuah indikasi bahwa terdapat Fraktur dan dislokasi coccxy

III. Dasar teori
a. Posisi Pasien : Pasien supine, kedua tangan di tempatkan disisi dan menyilang di atas dada, untuk kenyamanan letakkan bantal di bawah kepala pasien.



b.  Posisi Objek :
* Memusatkan bidang sagital tubuh pasien ke garis tengah grid, dan mengatur dalam posisi supine sebenarnya.
* Mengatur bahu pasien agar berada dalam bidang horizontal yang sama, fleksian siku dan letakkan tangan di atas dada.
* Kedua tungkai kaki lurus, kaki di rotasikan ke arah internal sejauh 150-200 [collom femoris tampak dalam posisi paling panjang (true AP)]
* Mengukur jarak dari ASIS ke ujung meja pemeriksaan pada tiap sisi untuk memastikan bahwa tidak ada rotasi Pelvis.
* Jika sebuah jaringan lunak abnormalitas (bengkak atau atropia) menyebakn rotasi panggul, tinggikan salah satu sisi pada sebuah alas radiolucent untuk mencegah rotasi.
* Dengan kaset berada dalam Bucky tray, pusatkan pada tinggi dispresi jaringan lunak tepat diatas trochanter terbesar (kira-kira) 2 inchi). Pemusatan ini akan mencakup keseluruhan korset Pelvis.
* Jika pelvis dalam Palpate untuk puncak illium, dan atur posisi film sehingga batas atasnya akan memproyek 1-1 ½ inchi di atas puncak illium.
* Shield gonad
* Meminta pasien untuk menahan nafas selama eksposi.

c. CP (Central Point) :
5 cm di atas bagian femur

d. CR (Central Ray)    :
100 ke arah caudal terhadap symphysis pubis

e.  FFD                         : 100 cm

f. Kriteria gambar     :
* Kedua illiaca berjarak sama ke tepi radiograf.
* Tulag belakang bawah yang terpusat pada tengah radiograf.
* Tidak ada rotasi pelvis.
*  Obturator foramina yang simetris
* Tulang-tulang belakang ischlal yang sama ditunjukkan.
* Illiaca ala simetris


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pemeriksaan Radiografi Sinus Paranasal Caldwell

v   Proyeksi PA Axial ( Cadwell ) n   Posisi Pasien ·          Pasien diposisikan berdiri, lalu bagian tengah tubuh diatur pada pertengahan kaset dan grid . ·          Tempatkan lengan pasien pada posisi yang nyaman dan atur bahu agar terbaring pada bidang transversal yang sama . n   Posisi Objek ·          Sebelum memposisikan pasien, pasanglah grid vertikal dengan penyudutan 15 o . Arahkan CR horizontal sehingga sudut antara tabung (CR) membentuk sudut 75 o ·          Dengan kepala pasien ekstensi, istirahatkan hidung dan dahi pada grid vertikal, letakkan hidung pada pertengahan kaset ·          Atur garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film ·          Immobilisasikan kepala ·          Minta pasien untuk tahan nafas pada saat eksposi

THORAX Proyeksi LLD

I.  DASAR TEORI Ukuran film : 35×35 cm Posisi Pasien : Pasien diposisikan lateral recumbent diatas meja pemeriksaan dengan sisi kanan atau kiri dekat dengan meja pemeriksaan namun sisi yang dekat dengan meja pemeriksaan diberi bantalan sebagai ganjalan dan lengan difleksikan dan diletakkan diatas kepala pasien sebagai bantal. Posisi Objek : v  Tempatkan permukaan anterior dan posterior thorax mengikuti kaset vertical v  Atur kaset dan tempatkan salah satu tepinya kira-kira 5 cm diatas bahu v  Sisi lateral tubuh diberi bantal v  Tubuh pasien true lateral dan kedua lutut fleksi untuk menjaga keseimbangan v  MSL garis tengah kaset v  Lindungi gonad v  Instruksikan pasien untuk inspirasi penuh lalu tahan nafas selama Central Ray :  Horizontal tegak lurus film Central Point :  Pada pertengahan sternum, setinggi thoracal ke-7 FFD :  150 cm

Thorax proyeksi LLD/RLD

INDIKASI & TUJUAN PEMERIKSAAN Indikasi pemeriksaan pada Thorax proyeksi LLD/RLD yaitu untuk melihat dan mengetahui struktur dan anatominya. Selain itu untuk melihat adanya klinis yaitu LLD: Pneumonia Thorax kanan dan Pleural Effusion kiri & RLD: Pneumonia Thorax kiri dan Pleural Effusion kanan. III. ALAT DAN BAHAN 1. Pesawat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Kaset dan Film ukuran 30×40 cm. 3. Phantom Thorax (putih). 4. Marker L/R dan labeling. 5. Alat bantu: Gabus, dan aki. 6. Automatic Processing. IV. TEKNIK RADIOGRAFI 1. Menyalahkan peswat Radiologia kapasitas 250 mA. 2. Mengatur faktor eksposi. 3. Masuk keruang pemeriksaan. 4. Meletakkan kaset pada stand kaset. 5. Mengatur lampu kolimator dimana pertengahan lampu kolimator berada pada pertengahan kaset dengan FFD 150 cm, sehingga CR Horizontal tegak lurus. 6. Mengatur posisi phantom yaitu Lateral dengan posisi decubitus dimana bagian post