Arteriography Femoralis
Sistem aliran cairan di dalam tubuh manusia terdiri
dari 2 jenis yaitu system vascular dan system limfatik. Pada system vascular
terdapat beberapa organ yang berperan, seperti Aorta (pembuluh darah yang
paling besar). Pembuluh darah terbagi atas tiga
bagian yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah berfungsi
sebagai sistem transportasi darah di dalam tubuh yang membawa darah (kaya
oksigen) dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung (darah yang
miskin oksigen). Oleh karena itu, kelainan- kelainan (penyumbatan, penyempitan,
dan kelainan bawaan) yang terjadi akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup
setiap system organ dalam tubuh manusia.
Radiologi sebagai cabang ilmu kedokteran yang berperan sebagai penunjang
diagnosa dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan pembuluh darah yaitu
dengan menggunakan teknik angiografi. Angiografi adalah pemeriksaan radiologi
sistem pembuluh darah dengan menggunakan/memasukkan bahan kontras positif ke
dalam pembuluh darah.
Pemeriksaan angiografi pertama kali dilakukan oleh dua orang peneliti, yaitu
Hascheck dan Lindenthal yang menyuntikkan emulsi kapur Teichman’s mixture ke dalam pembuluh darah seseorang yang mengalami
amputasi tangan. Tetapi penemuan ini kurang berkembang karena memiliki resiko
yang tinggi. Pada tahun 1920 para peneliti menggunakan sodium iodide sebagai
bahan kontras untuk ekstremitas bawah.
Pemeriksaan angiografi secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu
arteriografi dan venografi. Pemeriksaan arteriografi femoralis
merupakan salah satu jenis dari
pemeriksaan arteriografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat anatomi dan
fisiologi pembuluh arteri dari ekstremitas bawah. Teknik pemeriksaan
Arteriografi Femoralis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu punksi langsung
dan punksi tidak langsung. Mengingat tingkat kesulitan dan resiko yang sangat
besar pada teknik punksi langsung maka teknik punksi tidak langsung banyak
diterapkan pada pemeriksaan Angiografi Femoralis. Teknik ini dikenal dengan
teknik Kateterisasi Seldinger dengan menggunakan baja penuntun (guide
wire) sebagai perantara yang dimasukkan melalui Arteri Femoralis, lalu
dimasukkan kateter yang tipis, kuat, dan lentur. Teknik inilah yang banyak
dilakukan dalam pemeriksaan Angiografi Femoralis.
Arteriografi femoralis yaitu
“pemeriksaan radiografi untuk memperlihatkan pembuluh arteri pada ekstremitas
bawah dengan memasukkan kontras media positif”. ( Glenda J. Bryan ).
Adapun Tujuan Pemeriksaan Arteriografi Femoralis
yang dilakukan yaitu untuk memperlihatkan anatomi dan patologi dari arteri
sekitar daerah hip joint (arteri iliaka eksterna) sampai dengan kaki (arteri
dorsal dan plantar ossa.pedis).
2.2
Anatomi dan Fisiologi
Pembuluh
darah merupakan salah satu sistem peredaran didalam tubuh manusia. Pembuluh
darah terdiri atas tiga bagian yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.
Pembuluh darah arteri berfungsi membawa darah yang kaya oksigen dan zat makanan
ke seluruh tubuh. Dinding pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan yaitu
lapisan terluar yang disebut tunika advensia. Terdiri atas jaringan yang
fibrus, lapisan tengah yang berotot elastis yang disebut tunika media, dan
lapisan paling dalam yang endothelial disebut tunika intima.
Arteri femoralis merupkan arteri utama yang menyuplai darah ke ekstremitas
bawah. Arteri ini dimulai dari arteri iliaka eksterna yang merupakan cabang
dari arteri iliaka komunis. Arteri femoralis berjalan dari ligamen inguinal
inferior kemudian turun ke bagian anterior paha melalui celah pada otot
adductor magnus. Pada daerah lipat paha terdiri dari arteri iliaka circumflex superficial, arteri epigastrik inferior superficial, dan arteri genetal externa superficial. Pada daerah sepertiga os femur,
kira-kira 3-5 cm
dibawah ligamen inguinal terdapat
cabang arteri yang disebut arteri
femoralis profunda yang banyak memberikan percabangannya pada otot-otot
paha.
Komentar
Posting Komentar